A.
LATAR
BELAKANG
Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya
setiap instansi harus mempunyai tujuan dan sasaran yang hendak dicapai. Tujuan
dinas sosial secara umum adalah 1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan.2. Meningkatkan kesempatan kerja .Tujuan
dari misi kedua adalah :Mewujudkan kondisi kerja yang aman dan sehat sehingga
tercipta produktivitas dankesejahteraan pekerja .Tujuan dari misi ketiga adalah
:Meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat Penyandang Masalah Sosial . Tujuan
dari misi keempat adalah :Meningkatkan ekonomi keluarga transmigran serta
menekan jumlah pengangguran. untuk
dengan pengobanan tertentu dan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
Dana yang diperoleh Dinas sosial berasal
dari pendapatan pajak daerah. Biaya operasional merupakan salah satu elemen yang
paling penting dalam aktifitas penyaluran bantuan dari suatu pemerintah ke
masyarakat dalam pembentukan usaha masyarakat.
Dalam suatu perencaanaan, jumlah
dan unsur-unsur biaya operasional perlu dianggarkan terlebih dahulu untuk
memperoleh suatu ukuran daya guna yang tepat. Anggaran adalah penjabaran dari
fungsi perencanaan. Anggaran memberikan kepada manajemen suatu proyeksi yang
dapat dipercaya mengenai hasil-hasil dari rencana sebelum rencana dilaksanakan,
karena pada waktu mempersiapkan anggaran kita dipaksa untuk memperhatikan dan
menyelidiki semua faktor-faktor yang mempengaruhi, dan harus membuat analisa
yang diteliti berdasarkan kenyataan-kenyataan yang ada.
Sedangkan anggaran biaya
administrasi dan umum adalah anggaran yang direncanakan secara terinci tentang
biaya yang terjadi serta terdapat di dalam lingkungan kantor administrasi
perusahaan, serta biaya-biaya lain yang sifatnya untuk keperluan instansi
secara keseluruhan.
Dalam pencapaian tujuan instansi
yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan dan pengawasan yang baik
terhadap biaya operasional perusahaan. Perencanaan disusun sebagai dasar
pengawasan atas pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan. Perencanaan adalah
suatu proses penetuan terlebih dahulu tentang aktivitas atau kegiatan yang akan
dilakukan di waktu yang akan datang untuk menghadapi ketidakpastian dan
alternatif yang mungkin terjadi dengan menggunakan sumber-sumber yang ada
secara ekonomis dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena itu
perencanaan harus mempunyai kemampuan melakukan pilihan-pilihan terbaik yang
dapat dilaksanakan untuk menghindari kegagalan. Perencanaan ini dinyatakan
dalam bentuk anggaran atau yang lebih dikenal dengan nama budget. Anggaran sebagai
suatu sistem cukup memadai untuk dipergunakan sebagai alat perencanaan,
koordinasi, pengawasan dan evaluasi seluruh kegiatan instansi.
Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, menyusun
strategi guna mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja
organisasi.
Pekerjaan kompleks tentu membutuhkan perencanaan lebih rinci.
Misalnya, perencanaan meliputi daftar proses operasional berikut tahapan
verifikasi, dokumen atau rekaman yang perlu dibuat, aloksi sumber daya, dll.
Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun
2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal,
Walikota menyusun SPM dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib Pemerintah Kota
yang berkaitan dengan pelayanan dasar sesuai dengan paeraturan
perundang-undangan bidang sosial.
Dalam
rangka desentralisasi, daerah diberikan tugas, wewenang, kewajiban dan tanggung
jawab mengenai urusan pemerintahan tertentu.
Penerapan
standar Pelayanan Minimal oleh Pemerintah Kota merupakan hak dan pelayanan
dasar Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang penyelenggaraannya
diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan kepada daerah untuk kesejahteraan
masyarakat.
Standar
Pelayanan Minimal Bidang Sosial yang selanjutnya disebut SPM adalah ketentuan
mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar bidang sosial yang merupakan urusan
wajib daerah yang berhak diperoleh setiap Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial secara minimal.
B. PERMASALAHAN
Membahas
tentang permasalahan perencanaan
dan realisasi kegiatan pada dinas sosial di kota padangdalam ini dan membandingkan hal tersebut dengan teori-teori yang telah ada, maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat masalah yang ada pada kegiatan perencanaan dengan
realisasi Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui permasalahan bahwa yang
menjadi masalah utama dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana
perencanaan yang dilakukan pada Dinas Sosial
2. Bagaimana
realisasi kegiatan pada Dinas Sosial
3. Factor-facktor
apa yang ketidak pastian perencanaan kegiatan dengan realisasi didinas social
4. Tindakan
perbaikan apa yang akan diambil oleh dinas sosial bila terjadi penyimpangan
pada kegiatan perencanaan ?
C.
KAJIAN
TEORI
Perencanaan memampukan
perusahaan untuk mempertimbangkan berbagai factor yang relevan dan berfokus
pada masa yang terpenting. Fred (2009:190)
Fred R.David (2009:190)
satu-satunya hal yang pasti mengenai masa depan organisasi adalah perubahan,dan
perencanaan (planning ) merupakan
jembatan yang penting antara masa kini dan masa depan yang mampu meningkatan
kemungkinan tercapainya hasil yang diinginkan.
Bateman dan Snell (2008,
p.205) mendefinisiakn tanggung jawab sosial perusahaan sebagai tanggung jawab
yang dimiliki oleh perusahaan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan
cara menigkatkan dampak positif dan mengurangi dampak negatif yang terjadi pada
masyarakat di masa depan karena hasil kontribusi asset yang ditanggung oleh
perusahaan kepada masyarakat sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat,
khususnya masyarakat yang berkekurangan.
Fred R.david (2009:190)
perencanaan adalah investasi didepan untuk meraih keberhasilan perencanaan
membantu sebuah perusahaan mencapai pengaruh maksimal dari usaha tertentu
Perencanaan merupakan fungsi
yang menempati urutan pertama dan sebagai landasan bagi fungsi manajemen
lainnya. Supriono (2000) mengatakan bahwa perencanaan adalah proses untuk
menentukan tujuan organisasi yang akan dicapai perusahaan dan mengatur strategi
yang akan dilaksanakan. Perencanaan ini dapat disusun untuk jangka pendek,
jangka panjang dan akan dipakai sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan
perusahaan.
Perencanaan pada dasarnya
adalah memilih alternatif-alternatif yang mungkin dilaksanakan dengan
mempertimbangkan tujuan perusahaan serta sumber-sumber ekonomi yang dimiliki
perusahaan dan kendala-kendala yang dihadapi. Untuk tujuan tersebut manajemen
harus mengetahui data yang relevan terutama yang menyangkut penghasilan dan
beban di masa yang akan datang.
Sedangkan perencanaan
menurut Nafarin (2010) adalah tindakan yang dibuat berdasakan fakta dan asumsi
mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan datang dalam
tujuan yang diinginkan.
Dari
pengertian-pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa perencanaan
merupakan suatu proses penentuan kegiatan atau aktivitas yang dilakukan di masa
yang akan datang untuk menghadapi berbagai ketidakpastian dan pemilihan
alternatif-alternatif yang mungkin terjadi. Perencanaan dianggap sebagai suatu
kumpulan keputusan yang mencakup hal-hal yang berhubungan dengan keadaan di
masa yang akan datang. Oleh karena itu, perencanaan harus mempunyai kemampuan
melakukan pilihan-pilihan terbaik yang dapat dilaksanakan untuk menghindari
kegagalan.
Dengan demikian, perencanaan mengandung beberapa
arti antara lain:
- Proses. Yaitu suatu konsep dasar yang menjelaskan bahwa kegiatan yang dilakukan akan berjalan sesuai dengan tahap-tahap yang di tentukan.dalam hal ini kegiatan dalam perencanaan dilakukan menurut proses yang berlaku.
- Penetapan tujuan dan sasaran. Yaitu kegiatan merencanakan ke arah mana organisasi dapat menetapkan tujuan nya secara khusus ataupun umum,tujuan jangka panjang maupun tujuan jangka pendek.
- Pemilihan tindakan. Yaitu organisasi harus mengoptimalkan pada beberapa tindakan yang efektif ketimbang harus menggunakan semua tindakan yang kadang kala tidak efektif
- Mengakaji cara terbaik. Walaupun pilihan tindakan itu sudah dianggap baik namun bisa saja tetap tidak efektif kalau dilakukan dengan cara kurang baik.sebaliknya,sesuatu yang baik apabila dilakukan dengan cara yang baik pula maka akan menghasilkan sesuatu yang efektif.
- Tujuan . Hal ini menyangkut hasil akhir atau sasaran khusus yang diinginkan oleh organisasi.keinginan itu bisa dinyatakan dalam suatu standar-standar yang berlaku baik kualitatif maupun kuantitatif.
Davis (dalam Rosmawaty, 2011) menyatakan fungsi perencanaan
ini terbagi atas:
1. Rencana strategis, menggambarkan fokus bisnis utama
perusahaan untuk jangka panjang.
2. Perencanaan taktis, merupakan rencana-rencana
perusahaan yang berskala lebih kecil yang konsisten dengan rencana strategis.
3. Perencanaan operasional, menyusun metode-metode yang
akan segera digunakan.
4. Perencanaan darurat, merupakan rencana-rencana
alternatif yang dikembangkan untuk menghadapi berbagai kondisi bisnis yang
mungkin terjadi.
Selanjutnya Heckert
(dalam Rosmawati, 2011) mengemukakan ada beberapa faktor yang perlu
diperhatikan dalam menyusun perencanaan, yaitu:
1. Tujuan Perusahaan Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam
menetapkan penyusunan perencanaan adalah mengeetahui dan mengeksplorasi apa
yang menjadi tujuan perusahaan. tujun perusahaan dimanifestasikan dalam visi
dan misi perusahaan.
2. Kondisi lingkungan ekonomi sosial politik Manajemen
haarus mempelajari kondisi perekonomian dan politik dalam menyusun perencanaan,
hal ini berguna untuk peramalan berapa biaya anggaran yang ditetapkan. Kondisi
perekonomian yang mempengaruhi seperti inflasi, suku bunga, sedangkan kondisi
politik seperti suhu politik, isu keamanan dan pemilihan umum
3. Sumber Daya Hal ini mengacu kepada suatu keyakinan bahwa
tujuan dapat dicapai dengan sumber daya yang tersedia pada perusahaan.
4. Tindakan Preventif Keyakinan bahwa
perusahaan dapat mengarahkan atau mengkoordinasikan atau melaksanakan
tindakan-tindakan di masa mendatang, yang direncanakan untuk mencapai
tujuan-tujuan (atau menghindari kondisi-kondisi yang merintangi kemajuan).
5. Kontinuitas Suatu pengertian atau pengakuan,
bahwa perubahan yang tidak ada putusnya, dan perkembangan kondisi yang
diharapkan, akan mengharuskan adanya penilaian-penilaian yang berkesinambungan
terhadap tujuan, kendala dan rencana tindakan.
Dari kedua pendapat ahli di atas terlihat bahwa
adanya kesinambungan antara fungsi dari perencanaan dengan faktor-faktor yang
harus diperhatikan dalam melakukan suatu perencanaan. Dalam melaksanakan
perencanaan juga harus diperhatikan ke empat fungsi perencanaan, tentunya
dengan prioritas pada fungsi yang sesuai dengan kondisi organisasi.
Pemikiran
strategis manajemen, direalisasi dalam berbagai perencanaan, dan proses
integrasi keseluruhan ini didukung prosedur penganggaran organisasi. Anggaran
berfungsi sebagai tolok ukur (alat pembanding) untuk menilai dan mengevaluasi
realisasi kegiatan perusahaan pada masa yang akan datang.
Perencanaan
secara garis besar diartikan seagai proses mendefinisikan tujuan organisasi,
membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkann rencana
aktivitas kerja organisasi. Pada dasarnya yang dimaksud perencanaan yaitu
memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan apa (what), siapa (who),
kapan (when), dimana (where), mengapa (why), dan bagaimana
(how). Jadi perencanaan yaitu fungsi seorang manajer yang berhubungan
dengan pemilihan dari sekumpulan kegiatan-kegiatan dan pemutusan tujuan-tujuan,
kebijaksanaan-kebijaksanaan serta programprogram yang dilakukan. Perencanaan
merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa
perencanaan berjalan. Rencana dapat berupa rencana informal atau secara formal.
Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan
bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana
tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu.
Rencana formal adalah merupakan bersama anggota korporasi, artinya setiap
anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat
untuk mengurangi ami guitar dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus
dilakukan.
Dalam sebuah perencanaan
terdapat unsur-unsur perencanaan. Perencanaan yang baik harus dapat menjawab
enam pertanyaan yang disebut sebagai unsurunsur perencanaan. Unsur pertama
adalah tindakan apa yang harus dikerjakan, kedua ada sebabnya rindakan tersebut
harus dilakukan, ketiga dimana tindakan tersebut dilakukan, keempat kapa
tindakan tersebut dilakukan, kelima siapa yang akan melakukan tindakan
tersebut, dan yang terakhir bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut.
a. Defenisi
menurut para ahli
- Garth N.Jone, Perencanaan adalah suatu proses pemilihan dan pengembanngan dari pada tindakan yang paling baik untuk pencapaian tugas.
- M.Farland, Perencanan adalah suatu fungsi dimana pimpinan kemungkinan mengunakan sebagian pengaruhnya untuk mengubah daripada wewenangnya.
- Kusmiadi (1995), Perencanaan adalah proses dasar yang kita gunakan untuk memilih tujuan-tujuan dan menguraikan bagaimana cara pencapainnya
- Abdulrachman (1973), Perencanaan adalah pemikiran rasional berdasarkan fakta-fakta dan atau perkiraan yang mendekat (estimate) sebagai persiapan untuk melaksanakan tindakan-tindakan kemudian.
- Siagian (1994), Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penetuan secara matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian yang telah ditentukan.
- Terry (1975), Perencanaan adalah pemilihan dan menghubungkan fakta-fakta, membuat serta menggunakan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa datang dengan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang diyakini diperlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu.
b. Tujuan
perencanaan
- Standar pengawasan,
- Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya
- Mengetahui siapa saja yang terlibat Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan
- Meminimalkan kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya, tenaga dan waktu Memberikan gambaran menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan
- Menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan
- Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui
- Mengarahkan pada pencapaian tujuan.
Stephen Robbins dan Mary Coulter mengemukakan
empat tujuan perencanaan
- Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana, departemen dan individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efesien.
- Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya.
- Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan rencana, seorang manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan inefesiensi dalam perusahaan.
- Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevalusasian. Proses pengevaluasian atau evaluating adalah proses membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan
c. Tipe-tipe
perencanaan
a.
Berdasarkan luasnya
- Strategic; rencana yang berlaku bagi organisasi secara keseluruhan, menjadi sasaran umum organisasi tersebut, dan berusaha menetapkan organisasi tersebut ke dalam lingkungannya
- Operasional; rencana yang memerinci detail cara mencapai sasaran menyeluruh
Rencana strategic cenderung
mencakup kerangka waktu yang lebih panjang, sedangkan rencana strategic
biasanya hanya kisaran bulanan, mingguan, dan harian. Rencana strategic juga
mencakup perumusan sasaran, sedangkan rencana oerasional mendefinisikan
berbagai cara untuk mencapai sasaran
- Berdasarkan kerangka waktu
- Jangka Panjang
- Jangka Pendek
- Berdasarkan kehususan
- Pengarah; rencana yang fleksibel dan yang menjadi pedoman umum
- Pemerinci; rencana yang mendefinisikan dengan jelas dan tidak member ruang untuk penafsiran
- Berdasarkan frekuensi
- Sekali Pakai; rencana yang digunakan satu kali saja yang secara khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan situasi yang unik
- Terus Menerus; rencana yang berkesinambungan yang menjadi pedoman bagi kegiatan-kegiatan ang dilakukan secara berulang-ulang
Visi,Misi
Dan Filosofi Dalam Perencanaan
Visi adalah cara pandang jauh ke
depan kemana organisasi harus dibawa agar dapat eksis, antisipatif dan
inovatif. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan
yang diinginkan oleh organisasi.
Berdasarkan hal
tersebut, maka penetapan visi, sebagai bagian dari perencanaan strategis,
merupakan suatu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi. Visi tidak
hanya penting pada waktu mulai berkarya, tetapi juga pada kehidupan organisasi
itu selanjutnya. Kehidupan organisasi sangat dipengaruhi oleh perubahan
lingkungan internal dan eksternal. Oleh karenanya, visi organisasi juga harus
menyesuaikan dengan perubahan tersebut.
Pada hakekatnya tidak ada visi
organisasi, yang ada adalah visi-visi pribadi dari anggota organisasi.
Namun kita harus mampu merumuskan gambaran bersama mengenai masa depan, berupa
komitmen murni tanpa adanya rasa terpaksa. Visi adalah mental model masa depan,
dengan demikian visi harus menjadi milik bersama dan diyakini oleh seluruh
anggota organisasi.
Misi merupakan pernyataan
yang menetapkan tujuan organisasi dan sasaran yang ingin dicapai. Pernyataan
misi membawa organisasi kepada suatu fokus. Misi menjelaskan mengapa organisasi
itu ada, apa yang dilakukannya, dan bagaimana melakukannya.
Misi adalah sesuatu yang harus
dilaksanakan oleh organisasi agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan
berhasil dengan baik. Dengan pernyataan misi tersebut, diharapkan seluruh
pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal organisasi dan mengetahui
peran dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh dimasa mendatang.
Sejalan dengan hal tersebut di
atas, maka Pusat Data dan Informasi Pertanian telah membuat pernyataan misi,
yang merupakan cita-cita dan landasan kerja yang harus diikuti dan didukung
oleh keseluruhan anggota organisasi dan secara eksplisit menyatakan apa yang
harus dicapai dan kegiatan spesifik apa yang harus dilaksanakan
Pengertian Realisasi
Menurut M.Dahlan Y.B (2003:978) ”Realisasi adalah
Pelaksanaan Sesuatu sehingga menjadi nyata”
Menurut Ali hasan (2008:239) ”Realisasi adalah
tindakan yang nyata atau adanya pergerakan/perubahan dari rencana yang sudah
dibuat atau dikerjakan”
Menurut Diklat BP3IP (2006:13) realisasi dalam kontek
pembahasan bongkar / muat berati hasil yang dicapai dalam periode waktu
tertentu dengan menggunakan sumber daya perusahaan:
a)
Sumber daya manusia ialah kemampuan dari crew kapal
dalam melaksanakan prosedur bongkar / muat hingga kegiatan bongkar / muat
berlangsung dengan cepat dan aman.
b)
Aspek manajerial atau system manajemen ialah kemampuan
sebuah perusahaan dan kapal dalam melaksanakan sistem manajemen bongkar / muat
hingga kapal dalam melaksanakan bongkar / muat dengan aman dan cepat sehingga
kapal dapat beroperasi dengan lancar.
c)
Peralatan penunjang kegiatan bongkar / muat ialah semua
peralatan yang menunjang kegiatan bongkar / muat seperti : Mobile crane, Sling,
forklift dan lain – lain yang menunjang kelancaran kegiatan bongkar / muat.
Merujuk pada kritikan
Mintzberg, tentang perencanaan yang harus bisa menjawab tantangan masa depan,
perusahaan perlu memahami konsep ketidakpastian. Menurut Miliken (1987), ada
tiga kondisi dan respon pelaku atas ketidakpastian.
Yang pertama adalah state
uncertainty. Ini adalah kondisi dimana pelaku tidak memiliki kemampuan untuk
memahami atau memprediksi kondisi lingkungan karenaa kurangnya informasi atau
kemampuan untuk memahami keterkaitan elemen-elemen lingkungan tersebut. Para
pelaku ini selalu mempertanyakan “apa yang kini atau mungkin akan terjadi”.
Pada situasi lain, perusahaan
menghadapi kondisi Effect uncertainty. Ini adalah kondisi dimana pelaku
menghadapi ketidakpastian konsekuensi perubahan perusahaan lingkungan pada
perusahaan. Dalam hal ini, pelaku memiliki pertanyaan “apa dampaknya pada
perusahaan bila perubahan-perubahan terjadi. Atau seperti apa pengaruhnya pada
perusahaan?”. Yang terakhir, perusahaan menghadapi kondisi ketidakpastian, yang
disebut response uncertainty.
Pada situasi ini, para pengambil keputusan memang tahu apa yang terjadi pada lingkungan. Mereka juga tahu, kira-kira dampak apa yang akan terjadi pada perusahaan. Namun demikian, perusahaan ini tidak tahu sebaiknya respon apa yang akan dilakukan atas berbagai dampak tadi. Pertanyaan yang relevan pada kondisi ini adalah “Bagaimana respon yang tepat yang akan saya lakukan atas perubahan yang sudah saya perkirakan”.
Riset yang dilakukan Coourtney, Kirkland, dan Viguere (1997), agaknya mendukung apa yang ditemukan Miliken. Menurut para konsultan dari McKinsey ini, ada dua kategori informasi yang menentukan ketidakpastian. Kategori pertama, apakah informasi tersebut dapat mengidentifikasi trend yang jelas, seperti misalnya informasi tentang demografi yang dapat menggambarkan permintaan potensial. Untuk ketidaktahuan informasi kategori ini, tingkat ketidakpastian yang dihadapi perusahaan adalah tingkat pertama. Pada tingkat ini, ketidakpastian bisa dipecahkan dengan analisis sederhana dengan satu prediksi saja. Analisis yang kita lakukan misalnya dengan riset pasar, analisis 5 (lima) kekuatan Porter, analisis rantai nilai atau penggunaan analisis arus kas diskonto.
D.
Hasil dan Pembahasaan
a.
Hasil
Perencanaan yang
dilakukan Dinas Sosial tidak tercapainya tujuan dan manfaat perencanaan membuat
kurang baik nya pengelolaan social di kota padang. Dan tidak memberikan
pengarahan yang baik terhadap karyawan tentang apa yangt dilakukan
Hal ini membuat
kurang teraturnya aktivitas aktivitas perncanaan yang dilakukan.buruknya
perencanan membuat tidak tercapainya tujuan.dan tidak berkembangnya aktifitas
tenaga kerja. Seperti pembagian dana bantuan gempa bencana tahun 2009.tidak ada
nya biaya surve ke rumah penduduk secara
lansung hanya melewati ketua Rw saja menjadikan tidak tepatnya pemberikan
bantuan kepada yang lebih membutuhkan
Serta pemberian
bantuan bagi UKM hanya melewati sedikit memsurve kelokasi karna keterbatasan
biaya yang dilakukan pemerintah,guna penghematan APBD membuat tidak optimalnya
tujuan dan tidak tercapainya bagi yang membutuhkan.
Dengan
perncanaan yang tidak strategis membuat realisasi kegiatan perencanaan hanya
menjadi perencanaan saja dan tidak sampai pada perwujutan kegiatan dan rencana
pelaksanaan saja
Factor-faktor
yang menjadi penyebab tidak terrealisasi kan kegiatan Dinas Sosial karna
pembatasan biaya kerja yang dilakukan pemerintah untuk penghematan APBN hal itu
membuat tidak realisasi kegiatan perencanaan dengan baik
Tindakan yang
diambil oleh Dinas Sosial dalam pembagian dana bantuan kepada masyarakat
seperti bantuan ukm bagi masyarakat fakir miskin dan bantuan air bersih dan listrik kepada adat terpencil dalaom kube
masyarakat dilakukan dengan cara mengtransfer kerekening masyarakat yang telah
di buat rekeningnya oleh Dinas Sosial. Dan hanya meng surve kelokasi apabila
berhasil dan tercapai nya ekonomi
masyarakat dengan baik-baiknya
b. pembahasan
Didalam Dinas Sosial suatu kegiatan diperlukan perencanaan yang strategis.
Hal tersebut melalui suatu proses yang berhubungan antara yang satu dengan yang
lain. Untuk itu, dalam strategi perencanaan dan proses kegiatan hendaknya direncanakan dengan
sebaik-baiknya dan dapat di Realisasikan kedepannya jadi tidak
hanya semata perencanaannya saja.
untuk menentukan program-program dan
penemuan-penemuan sekarang yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan
kemungkinan pencapaian tujuan di waktu yang akan datang. penting adanya
perencanaan yang baik dalam Dinas Sosial adalah:
1. Perencanaan menimbulkan aktivitas-aktivitas yang
teratur.
2. Perencanaan membantu kita memvisualisasikan
kemungkinan-kemungkinan pada masa yang akan datang.
3. Perencanaan memberikan dasar untuk pengawasan.
4. Perencanaan merangsang prestasi kerja
DINAS SOSIAL
|
PENYUSUN KEGIATAN OPERASIONAL
|
PERENCANAAN KEGIATAN OPERASIONAL
|
REALISASI KEGIATAN OPERASIONAL
|
PENGAWASAN KEGIATAN OPERASIONAL
|
INVESTIGASI
|
TINDAKAN KOREKSI
|
Analisa
Operasional
dan Realisasi
|
TUJUAN ORGANISASI
|
Sehubungan dengan hal tersebut, maka visi
Dinas Sosial Kota Padang yang mengacu kepada visi Kota Padang adalah :
“Menuju Sumber Daya Manusia yang
Berkualitas, Bermartabat dan
Berbudaya tahun 2015 – 2019”
Pernyataan visi di atas menggambarkan tekad
pimpinan dan staf Dinas Sosial Kota Padang untuk dapat menghasilkan rencana yang
kondusif bagi aktifitas perencanaan umum yang menunjang keberhasilan perwujudan
Visi dan Misi Kota Padang dalam kurun waktu 2015 – 2019. Rumusannya mendukung
terhadap Visi Pemerintah sehingga rencana yang dihasilkan Dinas Sosial Kota
Padang merupakan rencana yang bersifat umum.
Dalam rangka mewujudkan visi di atas, misi
yang diemban Dinas Tenaga Sosial Kota Padang adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas dan informasi
pasar;
2. Meningkatkan perlindungan pengusaha;
3. Meningkatkan konsistensi pelayanan dan
kesejahteraan sosial;
4. Menekan angka pengangguran melalui
program Transmigrasi.
Dari keseluruhan Misi Dinas Sosial Kota
Padangtersebut menggambarkan dimensi input, output dan outcome
serta benefit untukmewujudkan Visi dengan perencanaan dan
peningkatan mutu sumber daya manusia, peningkatan perlindungan hak
tenaga kerja, kesejahteran sosial dan peran serta masyarakat dalam
pelaksanaan pembangunan. Hal ini sejalan dengan upaya yang sedang ditempuh untuk
mewujudkan Building Commitment dalam lingkungan Dinas Sosial Kota Padang
menuju GoodGovernance.
E. KESIMPULAN dan SARAN
Kesimpulan
Tidak tercapainya perencanaan kegiatan agar
biasa di realisasikan kegiatan dengan sebaik-baiknya tidak hanya factor dari
pengarahan manajer saja tetapi dari factor pemerintah juga mempengaruhi
perncanan dan factor keterbatasan SDM karyawan juga dalam kegiatan realisasi
perencanaan
Saran
1.
Meninkatkan SDM karyawan dengan seminar-seminar
dan pelatihan kerja atau perbaiakan kinerja dengan pelatihan pelatihan
2.
Mencari jalan alternateif agar tercapai nya
tujuan organisasi sehinga membuat
kegiatan yang efektif
3.
Membuat kegiatan perencanaan se efisien
mungkin sehingga tercapai yang lebih baik
4.
Memberikan pengarahan yang baik untuk
manajer dan karyawan
No comments:
Post a Comment